Gianyar – Ubud, Kamis (2/10/2025)
Kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat kembali tampak nyata dalam momen sakral keagamaan masyarakat Hindu di Bali. Babinsa Kedewatan Koramil 1616-02/Ubud, Peltu Ida Bagus Didi Kesuma, turun langsung bersama Pecalang Desa Adat Lungsiakan untuk melakukan pengamanan sekaligus pengaturan arus lalu dalam lintas rangkaian Upacara Ngaben almarhum I Wayan Bandem (81 tahun) yang berpulang akibat sakit.
Sejak pagi, suasana Jalan Raya Sanggingan, Desa Adat Lungsiakan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, sudah dipenuhi warga yang ingin mengikuti pemutaran upacara. Prosesi dimulai dengan Melaspas Bade dan Lembu, dilanjutkan dengan Nyiramin Layon, sebelum akhirnya diarak jenazah menuju Setra Desa Adat Lungsiakan untuk disucikan secara niskala dan dipuput oleh Ida Begawan Griya Sanggingan.
Di tengah rangkaian upacara khidmatnya, keberadaan Babinsa bersama Pecalang dan Bhabinkamtibmas menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran dan keamanan kegiatan. Selain mengatur arus lalu lintas di jalur utama yang dilintasi upacara iring-iringan, para aparat juga memastikan situasi tetap kondusif sehingga umat dapat melaksanakan upacara dengan penuh hikmat tanpa terganggu oleh potensi kerawanan.
Babinsa Kedewatan Peltu Ida Bagus Didi Kesuma menegaskan bahwa apa yang dilakukannya merupakan wujud nyata pengabdian seorang prajurit TNI kepada masyarakat. “Sebagai Babinsa, kami harus hadir di setiap momentum masyarakat, baik dalam kegiatan sosial, adat, maupun keagamaan. Sinergi dengan Pecalang dan aparat keamanan desa adat menjadi kunci terciptanya keamanan dan kenyamanan bersama,” ujarnya.
Kerja sama erat antara TNI, Polri, dan aparat adat dalam mengawal kegiatan adat dan budaya di Bali memang sudah menjadi tradisi yang terus dilestarikan. Hal tersebut tidak hanya menampilkan harmonisasi antara aparat dan masyarakat, namun juga memperkuat nilai-nilai kearifan lokal yang senantiasa dijaga bersama.
Secara terpisah, Danramil 1616-02/Walikota Ubud Inf I Gede Astawa memberikan apresiasi kepada jajarannya yang selalu sigap hadir dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. "Babinsa adalah ujung tombak TNI di wilayah. Dengan kehadirannya, masyarakat merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Kami akan terus dorong agar Babinsa selalu berada di tengah-tengah warga, membangun komunikasi, serta memberikan rasa tenang dalam setiap kegiatan yang berlangsung," ungkapnya.
Kegiatan pengamanan Upacara Ngaben ini kembali menegaskan peran Babinsa sebagai mitra masyarakat yang tidak hanya fokus pada bidang perlindungan semata, tetapi juga menjadi bagian dari pelayanan dan pengayoman kepada warga. Dengan demikian, nilai kebersamaan dan gotong royong antara aparat negara dengan masyarakat adat tetap terjaga demi terciptanya situasi wilayah yang aman, nyaman, dan kondusif.
(Pendim 1616/Gianyar)
Posting Komentar